Pengertian dan Cara Melakukan Teknik Okulasi Menempel Tanaman
Banyak
teknik yang dilakukan para petani untuk meningkatkan kualitas buah tanaman
mereka, salah satunya adalah Okulasi (Penempelan, Grafting). Metode ini mungkin
kurang dikenal jika dibandingkan dengan cangkok ataupun stek, namun jika kita
membandingkan kualitas hasil akhirnya maka produk dari okulasi tentu lebih baik
karena teknik ini menggabungkan 2 dua sifat unggul dari dua tanaman berbeda.
Cara okulasi tanaman buah cukup mudah dan bisa dilakukan siapa saja!
Pengertian
Okulasi
Secara
pengertian, Okulasi adalah salah satu teknik yang dilakukan untuk meningkatkan
mutu tanaman dengan cara menempelkan bagian kulit pohon yang memiliki mata
tunas dari pohon A (pendonor) pada irisan pada batang pohon B (penerima).
Dengan penggabungan ini diharapkan akan menghasilkan tanaman baru dengan
kualitas unggul dari kedua pohon induk. Biasanya pohon A adalah tanaman dengan
hasil buah yang baik sedangkan pohon B adalah tanaman dengan akar yang kuat. Okulasi
dapat dilakukan pada 2 tanaman yang masih satu keluarga.
Sebenarnya teknik menyambung juga merupakan salah satu bentuk Okulasi. Tapi dalam pelajaran Biologi di Indonesia, okulasi lebih lekat dengan penempelan. Okulasi sering dilakukan pada tanaman buah seperti mangga, apel, alpukat, rambutan, durian dll.
Dengan teknik yang tepat, kita dapat mendapatkan satu pohon hasil okulasi dengan beberapa buah atau bunga berbeda.
Sebenarnya teknik menyambung juga merupakan salah satu bentuk Okulasi. Tapi dalam pelajaran Biologi di Indonesia, okulasi lebih lekat dengan penempelan. Okulasi sering dilakukan pada tanaman buah seperti mangga, apel, alpukat, rambutan, durian dll.
Dengan teknik yang tepat, kita dapat mendapatkan satu pohon hasil okulasi dengan beberapa buah atau bunga berbeda.
Cara
Melakukan Teknik Okulasi Tanaman Buah
Pemilihan
Pohon
Untuk
pohon pendonor pilihlah pohon dengan kualitas buah unggulan sedangkan pohon
penerima harus memiliki batang yang kokoh dan akar yang kuat. Keduanya harus
jauh dari penyakit dan sudah berumur (terlihat dari kulit yang bisa dikelupas,
hal ini pertanda bahwa sudah banyak kandungan kambium)
Kambium dalam tanaman berguna sebagai jaringan angkut makanan dari daun ke batang dan sebagai perekat mata tunas pohon pendonor dan batang pohon penerima. Jika jaringan ini hilang maka okulasi dipastikan gagal.
Saat memilih mata tunas, ambillah tunas kecil yang sehat. Jika pohon pendonor tidak memiliki mata tunas, cobalah memangkas daunnya. Hal ini dilakukan untuk merangsang pohon agar mengeluarkan tunas baru.
Kambium dalam tanaman berguna sebagai jaringan angkut makanan dari daun ke batang dan sebagai perekat mata tunas pohon pendonor dan batang pohon penerima. Jika jaringan ini hilang maka okulasi dipastikan gagal.
Saat memilih mata tunas, ambillah tunas kecil yang sehat. Jika pohon pendonor tidak memiliki mata tunas, cobalah memangkas daunnya. Hal ini dilakukan untuk merangsang pohon agar mengeluarkan tunas baru.
Waktu
Pelaksanaan Okulasi
Waktu
terbaik melakukan okulasi adalah saat pohon sedang melakukan pembelahan sel
kambium, biasanya terjadi pada pagi hari dimana pohon sedang melakukan
fotosintesis. Sebaiknya lakukan penempelan
Cara
Okulasi Menempel Tanaman dengan T-Building
Gunakan
pisau/ silet tajam yang steril, dimaksudkan untuk meminimalisir terjadinya
kontaminasi dan pembusukan pada tempelan. Kalau perlu masukkan dalam cairan
alkohol agar bakteri mati. Cara okulasi dengan T-Building ini memiliki tingkat
kesuksesan yang tinggi tapi kita tidak dapat melakukannya pada semua tanaman.
§
Pada pohon pendonor, ambil sedikit area
dekat mata tunas. Lakukan dengan sekali sayatan, inilah pentingnya menggunakan
pisau yang tajam.
§
Pada pohon penerima, buatlah sayatan
horizontal lalu sayatan vertikal sehingga akan berbentuk huruf T. (cek gambar)
Sayatan jangan terlalu dalam supaya tidak mengenai jaringan kambium.
§
Tarik ujung kulit pohon bagian kiri dan
kanan ke bawah maka anda bisa melihat adanya celah untuk menyisipkan tunas dari
pohon pendonor.
§
Tinggal masukkan tunas dari pohon pendonor
kedalamnya
§
Ikat dengan tali dengan kuat.
Tutup celah yang ada, usahakan jangan sampai ada air dan udara yang masuk antara pohon penerima dan tempelan mata tunas. Hal ini dilakukan untuk menghindari air yang memicu pembusukan yang mengakibatkan dan udara yang menyebabkan kambium cepat kering
Tutup celah yang ada, usahakan jangan sampai ada air dan udara yang masuk antara pohon penerima dan tempelan mata tunas. Hal ini dilakukan untuk menghindari air yang memicu pembusukan yang mengakibatkan dan udara yang menyebabkan kambium cepat kering
§
Setelah Okulasi sukses maka segera lepas
ikatan agar tunas bisa tumbuh dengan bebas. Tanda bahwa okulasi sukses adalah
menyatunya tempelan dan mata tunas yang sudah tumbuh. Terakhir tinggal menunggu
tanaman berbuah.
Cara
Okulasi Menempel Tanaman dengan Chip Building
Inti
dari teknik ini hampir sama dengan T-Building. Kita bisa memakai chip building
sebagai alternatif jika kulit tanaman penerima terlalu kaku sehingga tidak bisa
membentuk celah.
§
Lakukan sayatan pada tanaman penerima
membentuk lekukan, seperti pada gambar di bawah ini
§
Lakukan sayatan dengan bentuk yang sama
pada tanaman penerima, dimaksudkan agar nanti potongan dari pohon pendonor pas
masuk ke dalam lekukan pada penerima.
§
Masukkan potongan dari pohon pendonor ke
penerima.
§
Terakhir tinggal ikat dengan kuat kuat.
§
Tunggu Okulasi sukses dengan tanda
tempelan menyatu dan mata tunas telah tumbuh. Tinggal menunggu pohon hasil
okulasi bertumbuh dan berbuah
Kunci
utama dalam cara okulasi tanaman (menempel) adalah selalu steril dan menjaga
kambium tidak kering. Lakukan proses ini dengan cepat dan cekatan. Selamat
Mencoba!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar